Rabu, 24 Juni 2009

8 hal yang anti anda katakan pada BOS


Oleh: Mela Rahmawati     06104244067

Siapa sih yang tidak pernah ber angan-angan bisa dengan berani mengeluarkan segala uneg-uneg yang selama ini terpendam kepada bos yang luar biasa menyebalakan? Rasa-rasanya setiap pegawai yang punya atasan pernah membayangkannya, walaupun sekali dalam perjalanan karier mereka. Terkadang dengan kita melakukan sesuatu kesalahan anda dicap malas, tidak hormat atau ceroboh oleh atasan. Jangan salah semua itu bisa menyabotase kesempatan anda untuk dapat promosi, kenaikan gaji atau pekerjaan lebih baik dimasa depan.

Dibawah ini dikumpulkan beberapa frase yang para bos paling benci saat terlontar dari mulut bawahannya:

1. “Itu bukan job description saya Pak/Bu!”
Kecuali bila bos menugaskan sesuatu yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan perusahaan tempat anda bekerja, lebih baik simpan pendapat itu dikepala saja. Didunia kerja yang sekarang ini, boleh dibilang tidak ada sesuatu pun yang tidak bisa dilakukan. Oleh karenanya anda dituntut untuk fleksible dan bekerja sama. Semua karyawan perlu melakukan bagiannya untuk memberikan kontribusi. Walaupun itu artinya mengerjakan tugas yang mungkin agak melenceng dari tugas anda sehari-hari.
Ganti dengan: “Baiklah, pasti menjadi tantangan yang menarik!”
Terkadang cara terbaik untuk menemukan takdir karir anda adalah dengan mencoba hal-hal baru. Anda bisa mempelajari sesuatu yang mungkin belum anda ketahui dan bos juga jadi terkesan dengan semangat kerjasama anda.

2. “Bukan salah saya,kok!”
Bila ada satu hal yang bisa bikin bos benar-benar murka. Mencoba untuk menutupi kesalahan anda dengan menyalahkan orang lain adalah jawabannya. Tindakan ini membuktikan padanya bahwa bukan saja anda tidak bisa diandalkan, tapi juga licik!
Ganti dengan: “Lain kali saya akan…”
Ini salah satu cara yang benar untuk mengakui kesalahan. Mengawalinya dengan minta maaf hanya akan membuat anda tampak lemah. Bisa juga dengan “saya rasa saya bisa melakukannya dengan lebih baik atau cara berbeda” dengan begini, atasan akan terfokus pada apa yang telah anda pelajari ketimbang kesalahan yang telah terjadi.

3. “Duh belum sempat tuh..”
Dengan jawaban diatas,selain anda dianggap menunggu sampai “ditagih”, atasan juga akan berpikir bahwa anda tak bisa melakukan pekerjaan dengan baik.
Ganti Dengan: Menganut sifat proaktif dari sekarang dengan memilih satu atau dua ide terbaik lalu menjalankannya sebaik mungkin.
Ingat, tidak ada gunanya punya seribu ide blilian bila satu pun tidak mampu anda kerjakan.

4. “Ada masalah besar,Pak/Bu!”
Asal anda tahu, atasan sudah punya cukup banyak masalah yang harus ia pikirkan untuk dicari jalan keluarnya. Masalah yang jauh lebih besar ketimbangbang yang tengah anda hadapi. Jadi bila anda tiba-tiba dating dengan satu masalah lagi, jelas makin runyam persoalannya. Terlebih bila anda mengharapkan sebuah jalan keluar darinya saat itu juga.
Ganti dengan: “Saya punya solusi terhadap masalah yang tengah kita hadapi”. 
Intinya jangan menghadap bos untuk mengemukakan suatu problema bila anda belum menghabiskan paling tidak 10 menit untuk memikirkan solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Usulan itu dapat memberikan nilai plus terhadap kinerja anda secara keseluruhan.

5. “Tapi anda tidak minta saya untuk melakukannya.”
Jangan keburu menggerutu bila bos marah apalagi benar-benar menyampaikan secara verbal bahwa anda tidak merasa diberikan tugas tersebut olehnya.
Ganti dengan : Berinisiatif.
Mereka yang posisinya tinggi dijenjang perusahaan sama sekali tak ingin direpotkan dengan urusan yang bila anda pikirkan sendiri untuk beberapa saat sebenarnya bisa dikerjakan tanpa perlu diperintah segala. Bukan itu saja, mereka juga tak suka dengan update yang terlalu sering dan di-cc soal hamper segala hal. Anda dibayar untuk bekerja, jadi lakukanlah!

6. “Iya, saya mengerti. Bapak/Ibu tidak perlu mengajari saya segala!”
Hati-hati disini, ungkapan seperti ini akan terdengar menyebalkan ditelinga bos, karena akan membuatnya berfikir bahwa anda merasa sudah tahu semua hal yang perlu dipelajari. Padahal belum tentu,kan? Bila atasan merasa anda butuh dibantu, lebih baik terima saja tanpa perlu bersikap defensif.
Ganti dengan: “Anda punya saran yang lebih baik”
Minta advis dari bos tentang masalah yang berhubungan dengan pekerjaan menunjukkan bahwa anda mempercayai dan menghargai pendapatnya. Dan jika benar-benar telah melaksanakan saran yang telah ia sampaikan, jangan lupa untuk memberikan laporan perihal hasil positif yang diraih.

7. “saya tidak mengerti”
Walaupun sedikit training saat mulai bekerja adalah sesuatu yang wajar, karyawan yang terus-terusan butuh intruksi tentang bagaimana melakukan tugas tertentu bisa bikin geram atasan.
Ganti dengan: mulai bersikap atentif dikantor.
Satu langkah awal yaitu menjadi pendengar yang baik. Dengarkan semua intruksi yang telah diberikan kepada anda. Setelahnya pastikan anda mengerti penjelasan yang telah diberikan. Selain itu perhatikan juga detail dan usahakan untuk mengerjakan semua tugas dengan seluruh kemampuan yang anda miliki. Bila membiasakan hal tadi lama-lama anda akan menghargai hasil pekerjaan sendiri. 

8. “Huh.. Kerja lagi,kerja lagi”
Mau itu soal pekerjaan atau yang lain. Percaya deh… bos sama sekali tak ingin mendengar keluhan-keluhan anda yang bikin hati sebal. Sedikit-sedikit mengeluh sama menjengkelkannya dengan menjelek-jelekkan orang lho. Apalagi kalau keluhan itu berhubungan dengan sesuatu yang telah dilakukan bos untuk bikin karyawannya senang. Ajakan makan siang disebuah resto misalnya. Jelas bikin dongkol bila keesokan harinya anda menyahut “seharusnya kemarin kita bisa keresto yang lebih bagus”.
Ganti dengan: Pancarkan Energi Positif
Bila bisa, tularkan mental baik ini kepada rekan-rekan kerja lain sehingga membuat unit anda lebih hidup. Dengan membuang jauh-jauh segala hal yang negative dari pikiran, pekerjaan pun jadi terasa lebih menyenangkan, kolega jadi betah bekerja sama dan anda seakan tak pernah kehabisan energi untuk terus maju.

Bekerja dengan Bos adalah sesuatu yang membosankan apalagi dengan ucapan yang tegas dan tanpa ekspresi, jangan membuat hal itu menjadi beban tetapi buatlah sebagai tantangan agar kita menjadi giat bekerja dan selalu merasa tertantang dengan tugas yang diberikan. Jangan menganggap beban itu sebagai hal yang membosankan tetapi anggap sebagai kesenangan, untuk mencapai kesenangan tentunya ada usahanya yang tidak mudah. Untuk itu bila kita ingin terus bekerja dan disenangi bos tentunya kita harus berusaha dan selalu berusaha, selalu melempar senyum adalah hal yang mengurangi kepenatan. So “SMILE in your life”

Sumber: Majalah Cosmopolitan edisi Maret 2008


Tidak ada komentar:

Posting Komentar